Nge-Bolang Part #1 (Tangerang-Bogor-Tangsel-Tangerang)
2/08/2011Pada tanggal 5 Februari Kemaren, gue sama temen-temen kelas pergi jalan-jalan. Sebenernya ini ngga direncanain (oke, temen gue yg rencanain, tapi gue baru diajakin hari itu) jadi dadakan gitu dah. Manusia-manusia yang ikut pada saat itu adalah sebagai berikut :
Perjalanan kami mulai dari rumah Munadi, rombongan kami terdiri dari Gue, Munadi, Candra, Aenul, Wardian, dan Deka. Tujuan pertama itu rumahnya Arif, niatnya sih kita cuma mau tau rumahnya doank dan maen di rumahnya. Rumah nya di Parung Panjang (udah masuk kab.Bogor). Kami berangkat dengan 3 motor, menuju Parung Panjang lewat Citra Raya lalu Serang lalu ke arah parung panjang yang lewat LG apa tuh nama daerahnya lupa :P
Sekitar jam 12, kami sampe di rumah Arif. Akhirnya kita maen juga ke rumah Arif, setelah mampir sebentar, minum dan menghabiskan kacang rebusnya. si Candra nyeletuk : "ah.. gua ke Bogor pengen liat yang indah-indah... kalo gini mah, sama aja pasar Cikupa" (soalnya sebelum ke rumah Arif kami nyasar ke stasiun yg di depannya ada pasar, jujur, begitu nyium bau nya, gue juga jadi inget sama pasar cikupa :D). Lalu Arif dan Wardian (Karena sama-sama orang Parung) berdiskusi, kira-kira tempat apa yg bisa ditunjukan untuk kami orang-orang Tangerang yang norak dan memerlukan hiburan ini.
Sampai di rumah Arif
Maka, mereka sepakat agar kita pergi ke gunung, namanya gunung Pingku. Okeehh.. capcus cing!! (lagi-lagi tanpa direncanakan). Tapi sebelumnya kami nyamper Agum, rumahnya sejalur dengan lokasi. Ketika ke rumah Agum, ternyata Agumnya ngga ada di rumah, jadi si Arif nyamper Agum di tempat tongkrongannya (Di warnet) dan memaksanya ikut dan meninggalkan paket yang tersisa :D
Di rumah Agum
Ok, sekarang jadi 4 motor ditambah dengan motor Agum, Siap euy? (Siaap!!) Berangkat..!
*Sountrack : The Changcuters - Tua di Jalan*
Kami pun berangkat menuju gunung, meski kami tak tahu gunungnya kaya gimana dan seperti apa jalannya, soalnya kami tidak ahli tentang gunung pergunungan..
Terasa sekali saat kami mulai menapaki jalan menanjak, dipinggir jalan hanya ada pohon-pohon dan semak-semak, jalan yang berliku dan menanjak, maka kami mengira ini sudah naik gunung. Setelah cukup lama, terlihat pemandangan di sebelah kanan yang menunjukan bahwa kami sudah berada di tempat yang tinggi, sungguh pemandangan yg indah.
Kami pun berhenti dan berfoto, niatnya ingin naro motor dan melanjutkan pendakian dengan berjalan kaki, soalnya kata Arif, di puncak jauh lebih indah. Tetapi karena kami orangnya ngga mau capek, jadi lebih memilih memakai motor. Kami pun melanjutkan perjalanan...
Ternyata, gunungnya udahan, ternyata malah ketemu jalan turun, dan kami sangat tidak puas. Kami pun mencari-cari sendiri jalan naik lagi tetapi kali ini, Agum, Arif, dan Wardian yang orang Parung saja tidak tau daerahnya, jadi kami nyasar-nyasaran dahh.. yang penting ketemu gunung. Masuk-masuk kampung dan kami sudah menyadari kalau ini sudah bukan jalan umum, ada yang mau balik arah takut nyasar, tapi akhirnya dilanjutkan.
Dan jalannya sangat luar biasa, becek, lumpur, ada kubangan kebo, pokoknya ancur geela!!
Tapi bukankah setelah ada kesulitan, pasti ada kemudahan? maka kami lanjut aja.. teroboooss!!
*ganti soundtrack : The Changcuters - Gila-Gilaan*
huhuhuhuhu mototrku sudah tak berbentuk bannya, tadinya warna silver item jadi coklat coklat begini T_T
Liat tuh jalannya
Setelah sekian lamaaaa kami begelut dengan lumpur-lumpur itu, kami menemukan sebuah tanah yang lapang dan ada danau kecil coklat dipinggirnya. Terlihat mobil Taruna parkir disitu, kami pun heran, kok bisa ya mobil melewati jalan itu, kami saja motor kesulitan. Dan yang anehnya, Bannya ngga kotor tanah dan lumpur!
Liat dah bebek beringas gue kotornyaaa
Ternyata setelah kami liat di kejauhan, terlihat beberapa kendaraan lalu lalang dengan lancar di jalan ASPAL!! ternyata kami sudah menemukan jalan! alangkah kegirangannya kami saat itu, layaknya penjelajah yang sudah tersesat bertahun-tahun di hutan belantara dan akhirnya menemukan sebuah peradaban... Kami teriak! loncat-loncat! (Tapi untung ngga ada yg nangis terharu hahaha *lebe). Ternyata kami sudah melewati Gunung Pingku dan sudah berada di Gunung Dago, begitu kata Arif waktu dia inget ini jalan Dago, kita bisa kesini kalo lewat jalan, tapi kita malah lewat gunung.
Kami langsung menuju ke jalan, karena sudah menemukan jalan kami berteriak kaya orang gila : ASPAAAL!! ASPAAAL!! hahaha :D
Kami tentu tidak akan lewat jalan yang tadi untuk pulang, kami akan lewat depan, jalan yang bagus.. tapi harusnya belok kanan ini malah belok kiri. Ternyata perjalanan belum selesai, kita jalan terus dan naik lagi, disitu kita berenti lagi dan foto-foto.
Lalu kita naik ke suatu pucak, dan dari puncak itu gue ngga percaya apa yg gue liat, Gedung kembar Lippo, Serpong Townsquare, Alam Sutera, dan Padang Golf yg sangat jelas terlihat dari puncak, pengen langsung turun dari sisi sebelah biar langsung ke Tangerang, tapi kan ada Arif sama Agum. hehehe...
Dari sini belum selesai, perjalanan pulang yang sangat membosankan karena jauhh banget jalannya, ah singkat cerita kami pulang mau ke arah serpong, dan keluar tembus-tembus di Legok.
Tapi ngga langsung pulang, kita istirahat dulu di pujas, sekedar minum es coco dan makan syomay.. abis itu ke sekolah, istirahat, abis solat magrib baru pulang
Akhirnya selese juga, sampe rumah ban motor jadi biru, kepanasan, udah gitu bocor lagi. Tapi ga apa-apa, yang penting seru.. haha!
NB : Poto Selengkapnya silahkan kesini
ENJOY YOUR DAY!
3 comments
:
BalasHapusHebat, naek gunung pake motor bebek. Kalo saya takut jebol mesinnya. Daerah yang lewat pabrik LG itu namanya Dasim. Kalo pulangnya lewat Pagedangan ke arah Summarecon, mampir dong ke rumah.
BalasHapusEH iya, saya juga nggak tahu tuh Gunung Pincung sama Dago itu ada di mana :33
oh iya, dasim namanya...
BalasHapusemang rumahnya om payjo dimana? :13