Nge-Bolang Part #2 (Pulau Cangkir, Kronjo)
2/14/2011Sabtu, 12 Februari 2011. Gue dan temen-temen gue pergi jalan-jalan ke Pulau Cangkir, sebuah pantai yang terletak di Desa Kronjo Kabupaten Tangerang. Sebelum berangkat, gue sempat dilarang oleh Nyokap gue, beliau berkata "ngapain ke pulau cangkir? ngga ada apa-apa, mana pantai nya kotor". Tetapi justru gue penasaran, se-kotor apa pulau cangkir? gue belum pernah kesana, hanya mendengar dari cerita temen SMP gue tentang Pulau Cangkir. Gue pun tetap berangkat. Lagipula ini juga ngelanjutin “Nge-Bolang” minggu kemaren.
Manusia-Manusia yang ikut pada saat itu adalah :
Kita berangkat naik motor, dari Citra Raya, perjalanan sekitar 1 jam-an, termasuk berhenti-berhenti. Sampai kita di gerbang Desa Kronjo, yang bertuliskan "Selamat Datang di Desa Kronjo". nggak jauh dari situ, ada sebuah tugu yang diatasnya ada cangkir raksasa, mungkin ini tugu cangkir. Kita udah semakin yakin kalo pulau cangkit itu udah deket. Dari sana kita lanjutin perjalanan, sampai tercium bau ikan dimana-mana, ditemukan hamparan jemuran ikan asin dengan baunya yang khas di sisi jalan, sementara di sisi satu lagi terlihat banyak kapal nelayan sedang diparkir, rupanya inilah desa Kronjo, semacam kampung nelayan, pikir gue. (maklum belum penah)
Menuju lokasi pulau cangkir, kita harus membayar tiket untuk masuk ke Kawasan Pantai dan TPI Kronjo, atas nama Dana Pembangunan dan Sosial Desa. Tiket untuk motor sehargaRp.3.000,-
Lanjutin perjalanan, di sisi jalan terlihat ada hutan bakau, tempat pembuatan perahu, dan tempat budidaya kepiting atau apa, yang jelas gue liat banyak kepiting-kepiting kecil. mau masuk kawasan pulau cangkir, kita kembali harus membayar karcis, kali ini untuk mendapat jaminan asuransi. Sebesar Rp.4.000,-
waktu masuk kawasan pantai, emang bener kata Nyokap gue, kesan pertama yang gue dapat adalah "kotor" banyak sampah plastik dimana-mana, dan menimbulkan bau yang tidak sedap, bahkan mengalahkan bau ikan yang banyak dijual disini. Kita jalan terus sampai menemukan semacam tempat istirahat, disini lebih enak, sampahnya lebih sedikit daripada didepan tadi. Kita pun istirahat, duduk-duduk, tidur-tiduran di bale, dan gue mulai nguap-nguap lagi, ngantuk coy ~_~ (sebelumnya juga waktu mau berangkat gue ngantuk banget). Bahkan temen gue Aenul yang sudah pernah kesini bilang "Liat kan tempatnya kaya gini? jangan ada yang nyesel"
Keadaan pantainya itu tenang, tidak ada ombak, ada beberapa karang, ada angin pantai yang sejuk, dan sejauh mata memandang ke arah laut, kita bisa melihat keramba-keramba ikan dan sesekali terlihat perahu yang melintas. Pantainya warnanya kuning, pokoknya keruh, tapi bukan keruh abu-abu kaya di Anyer, ini kuning kuning coklat gitu, makannya kita ogah renang
Setelah istirahat sebentar, menikmati pantai, poto-poto, dan action jadi power Ranger, kita makan siang, soalnya udah masuk waktu makan siang. Kita pesen mie ayam bakso, harganya 10 rebay. Abis makan, ngobrol-ngobrol, ngocol-ngocol, denger lagu, tidur-tiduran, dan cabut pulang.
Kita pulang lewat jalur Rajeg- Pasar Kemis- Cikupa -Citra Raya, jalannya lebih enak daripada lewat Balaraja :D
Oh ya, sepertinya disini juga terdapat lokasi ziarah, tapi kita nggak tau dan nggak menemukan dimana. Soalnya banyak ibu-ibu pengajian yang datang ke tempat ini.
Menurut gue, kalo dimaksimalkan lagi, lokasi ini bisa menjadi objek waisata yang menarik, gak hanya pantai, pengunjung bisa melihat objek lainnya seperti kepiting, pembuatan perahu, hutan bakau, tambak ikan, dan lain-lain.
Saran gue : Petugas kebersihan sangat diperlukan di lokasi pantai untuk membersihkan sampah yang banyak berserakan.
Sebaiknya jalan menuju lokasi pantai dibetulkan, karena sangat tidak nyaman untuk dilewati, sudah rusak parah. Akibatnya gue ber motto cross ria :D
Liat Photo Selengkapnya disini
ENJOY YOUR DAY!
1 comments
kurang satu tuh manusianya..
BalasHapus