Korupsi Tidak Perlu Diberantas
10/04/2011Tiap hari gue denger kata korupsi..
Apa sih korupsi itu? Kayaknya korupsi sering banget kita denger, terutama di media televisi Indonesia ini. Ada yang bilang korupsi adalah masalah terbesar bangsa, ada yang bilang bangsa ini bangsa koruptor, ada yang sedih, dan ada yg marah dengan korupsi..
..Ah.. persetan dengan semua itu..
Sebenernya kata korupsi udah terlalu sering didenger masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia udah "over dosis" denger korupsi. Sehingga sekarang apa-apa dibilang korupsi. Setiap orang yang memiliki kedudukan tinggi, selalu sarat dengan yg namanya korupsi di mata orang awam. Betapa kata korupsi terlalu meracuni pemikiran bangsa sehingga bangsa ini kayak kena sindrom "benci orang kaya" dan "benci orang tinggi" bahkan "benci pemerintah".
Semua kalangan bicara korupsi, abang becak, mas-mas warteg, kenek bus, sampe anak SD. Yakin mereka paham apa yang dibicarakan? Tidak.
Seberapa penting sih korupsi dibahas? Seberapa penting sih korupsi diberantas?
Jawabannya "gak penting"
Korupsi udah mengakar di bangsa ini dari jaman dulu, percuma memberantas korupsi, toh nanti juga tumbuh lagi. Maksudnya, gak usahlah bangsa ini terlalu terfokus sama yang namanya korupsi, kayak gak ada yang lebih penting lagi daripada korupsi. Biarlah korupsi itu mati dengan sendiri, biarkan orang-orang tua itu ngurusin duit haramnya dan dibawa mati ke neraka. Daripada ngurusin orang tua korupsi yang tinggal nunggu mati, lebih baik ngurusin anak muda.
Anak muda, generasi penerus bangsa --penerus para tikus got itu-- yang harus lebih diperhatikan, dan dipersiapkan agar tidak mengulang kesalahan yang sama para orang-orang tua. Sistem pendidikan, pergaulan, narkoba. Itu yang harus menjadi primary objective dalam membenahi bangsa --bukan menangkap tikus usang yang udah bau tanah--
Setidaknya, masalah-masalah diatas emang udah jelas-jelas bisa mengancam generasi muda kita. Generasi yang kelak akan menjadi penerus bangsa ini, bukan generasi yang memang sudah busuk karena sistem turun temurun. Gue gak pernah ngerasain kehidupan diantara para koruptor, yang gue rasain adalah kehidupan diantara anak-anak tengik tukang tawuran yang ngerokok di wc belakang sekolah. Menjijikan, malu-maluin, merusak bangsa, gak kebayang gimana mereka meneruskan tongkat estafet dari para koruptor itu.
Manusia muda tak berakal inilah yang harus dibenahi, jangan terfokus pada orang tua dan korupsinya, fokuslah pada anak muda dan narkobanya! Jika terlalu berfokus pada korupsi, kelak bangsa ini akan hancur oleh narkoba, tak cukupkah contoh-contoh dari bangsa kerabat?
Hai bang, tak usahlah membahas gayus tambunan di warung kopi, urusin saja anak abang apa bener sekolahnya? Apa sering ikut tauran? Temenan sama siapa? Agar kelak anak abang tidak seperti gayus..
Daripada mencoba memberantas korupsi yang gak ada habisnya, lebih baik mempersiapkan generasi penerus agar lebih terdidik dan bermoral lalu tinggal menunggu korupsi sirnah dengan sendirinya, dicabut sampai akarnya!
Hanya berdasarkan pemikiran sederhana bocah SMA, setuju gak setuju, suka gak suka, komen aja.
ENJOY YOUR DAY!
9 comments
mau share aja bro, jgn mikir sebelah sisi aja liat sisi lain, kenapa kok pemerintah gerem ama yang namanya koruptor, koruptor itu nilep duit, duit itu buat modal, yang namanya penyelenggaraan negara itu butuh duit, jadi selama masih ada koruptor pemerintah akan kekurangan modal buat menyelenggarakan negara, yang korupsi kan gak cuma satu, banyak toh, 1 orang aja udah milyaran, kalo uangnya dikorupsi aja mana bisa memperbaiki mutu SDM dan semua itu butuh uang...
BalasHapusnegara juga gak cuma butuh SDM butuh teknologi, buat ngolah sumber daya, kalo dikorupsi gak akan maju indonesia mah :D
bapak SBY dan pembantu2nya bukan cuma Lulusan SMA kok santai aja :D mereka yang diatas gak semua buruk, pasti punya kualitas buat bercokol disana
no offense
KORUPSI itu udah jadi budaya di Indonesia. gak yang diatas sana, gak yang dibawah sana (baca : rakyat jelata).
BalasHapusngomongin ini ga bakal ada habisnya. ya pokonya buat koruptor, tunggu aja azabnya :D
@yandrian :
BalasHapusyup, betul bro. tulisan ini gue cenderung liat dari satu sisi doank, yaitu sisi yg bisa gue liat, dan titik beratnya sebenernya pada generasi mudanya, bukan pada koruptornya, soalnya gak terlalu ngerti juga sih hehe..
thanks bgt udah menambahkan untuk sisi yang kurang disini :D
@kak vina : iya kak, saking membudaya-nya bahkan dianggap WAJAR. :D
@yandrian kok saya ragu ya, emg dasarnya orang2 di atas tu gak buruk. tapi begitu lihat uang, semua bisa berubah
BalasHapus@vina gw setuju! dari tingkat pengurus kelas aja bisa aja ada koruptor. walaupun cuma nilep gopek buat beli permen, itu tetep namanya koruptor
Lestarikan budaya korupsi *lhoo?*
BalasHapus#ditabokPakSEBEYE
@ega : haha jd inget dulu sering nilep buat beli chiki XD
BalasHapus@riska : *kemplang* XD
Hahahaha, pemikiran seperti ini boleh juga. :)
BalasHapus@asop : hehe thanks :D
BalasHapusYa, setuju! Para pemuda-pemudi sbg generasi penerus juga harus dipersiapkan dan diperhatikan :)
BalasHapus